Menurut Sarlito (1994, him.
51-52) perubahan fisik yang terjadi pada remaja antara lain :
a. Pada Wanita
• Pertumbuhan tulang (badan
menjadi tinggi).
• Pertumbuhan payudara.
• Tumbuh bulu di kemaluan dan
ketiak.
• Mencapai pertumbuhan tinggi
badan yang maksimal setiap tahun.
• Mangalami haid (menarche).
b. Pada laki-laki
• Pertumbuhan tulang.
• Testis.
• Tumbuh bulu pada kemaluan,
ketiak, dan bulu halus pada wajah.
• Terkadi perubahan suara.
• Tumbuh bulu di dada.
• Mengalami ejakulasi (keluarnya
air mani).
a. Perkembangan intelegensi.
. Perkembangan intelegensi pada
masa remaja adalah mulai dapat berfikir abstrak dan hipotesis. Dengan demikian,
remaja sudah dapat memperkirakan apa yang mungkin terjadi. Remaja sudah dapat
mengambil kesimpulan mengenai suatu hal, untuk dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi
b. Perkembangan peran sosial.
Perkembangan peran sosial yang
dialami oleh remaja dapat dilihat dari keinginannya untuk mandiri dan identitas
diri. Perkembangan peran sosial remaja banyak dipengaruhi oleh faktor dari luar
(teman, media massa ,
media elektronik).
c. Perkembangan peran seksual.
Perkembangan peran seksual remaja
berkaitan dengan mempelajari peran sesuai dengan jenis kelamin terhadap jenis
kelamin lain, remaja mulai mempunyai rasa tertarik pada lawan jenis.
d. Perkembangan peran religi.
Moral dan religi merupakan bagian
yang cukup penting dalam jiwa remaja. Agama yang dianut oleh remaja adalah
suatu eara untuk memenuhi kebutuhan akan moran dan religi.
Terwujudnya penyesuaian diri pada
perkembangan psikis yang maksimal pada remaja dapat membentuk menumbuhkan
identitas dirinya menuju kedewasaan dan kepribadian yang matang.
B. Pertumbuhan Fisik Remaja
Pertumbuhan fisik adalah
perubahan-perubahan fisik yang terjadi dan merupakan gejala primer dalam
pertumbuhan remaja. Perubahan-perubahan ini meliputi: perubahan ukuran tubuh,
perubahan proporsi tubuh, munculnya cirri-ciri kelamin yang utama (primer) dan
cirri kelamin kedua (sekunder).
Pada anak perempuan :
1. Pertumbuhan tulang-tulang
(badan menjadi tinggi, anggota-anggota badan menjadi panjang).
2. Pertumbuan payudara.
3. Tumbuh bulu yang halus
berwarna gelap di kemaluan.
4. Mencapai pertumbuhan ketinggian
badan yang maksimum setiap tahunnya.
5. Bulu kemaluan menjadi
keriting.
6. Menstruasi atau haid.
7. Tumbuh bulu-bulu ketiak.
Pada anak laki-laki :
1. Pertumbuhan tulang-tulang.
2. Testis (buah pelir) membesar.
3. Tumbuh bulu kemaluan yang
halus, lurus dan berwarna gelap.
4. Awal perubahan suara.
5. Ejakulasi (keluarnya air
mani).
6. Bulu kemaluan menjadi
keriting.
7. Pertumbuhan tinggi badan
mencapai tingkat maksimum setiap tahunnya.
8. Tumbuh rambut-rambut halus di
wajah (kumis, jenggot).
9. Tumbuh bulu ketiak.
10. Akhir perubahan suara.
11. Rambut-rambut di wajah
bertambah tebal dan gelap.
12. Tumbuh bulu di dada.
a. Penyebab Perubahan
Penyebab perubahan pada masa
remaja adalah adanya dua kelenjar yang menjadi aktif bekerja dalam sistem
endokrin. Kelenjar pituitari yang terletak di dasar otak mengeluarkan dua macam
hormon yang diduga erat ada hubungannya dengan perubahan pada masa remaja.
Kedua hormon itu adalah hormone pertumbuhan yang menyebabkan terjadinya
perubahan ukuran tubuh dan hormon gonadotropik atau sering disebut hormon yang
merangsang gonad yaitu merangsang gonad agar mulai aktif bekerja.
Meskipun kelenjar gonad atau
kelenjar kelamin sudah ada dan aktif sejak seorang dilahirkan, namun kelenjar
ini seolah-olah tidur dan baru akan aktif setelah diaktifkan oleh hormon
gonadotropik dari kelenjar pituitari pada saat si anak memasuki tahap remaja.
Segera setelah ter-capai kematangan alat kelamin, maka hormon gonad akan
menghentikan aktivitas hormone pertumbuhan. Dengan demikian, pertumbuhan fisik
akan terhenti.
Selama masa remaja, seluruh tubuh
mengalami perubahan, baik itu bagian luar maupun di bagian luar tubuh, baik
perubhan struktur tubuh maupun fungsinya. Pada kenyataannya hampir semua bagian
tubuh perubahannya mengikuti irama yang tetap, sehigga waktu kejadiannya dapat
diperkirakan sebelimnya. Perubahan tersebut tampak jelas sekali pasa bagian
petama masa remaja. Adapun perubahan-perubahan fisik yang penting dan yang
terjadi pada masa remaja ialah:
1. Perubahan Ukuran Tubuh
Irama pertumbuhan mendadak
menjadi cepat sekitar 2 tahun sebelum anak mencapai taraf pematangan
kelaminnya. Setahun sebelim pematangan ini, anak akan bertambah tinggi 10
sampai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg setelah terjadi pematangan
kelamin ini. Pertumbuhan tubuh selanjutnya masih terus terjadi namun dalam
tempo yang sedikit lebih lamban.
2. Perubahan Proporsi Tubuh
Ciri tubuh yang kurang proporsional
pada masa remaja ini tidak sama untuk seluruh tubuh, ada pula bagian tubuh yang
semakin proporsional. Proporsi yang tidak seimbang ini akan berlangsung terus
sampai seluruh masa puber selesai dilalui sepenuhnya sehingga akhirnya proporsi
tubuhnya mulai tampak seimbang menjadi proporsi orang dewasa.
3. Ciri Kelamin yang Utama
Pada masa kanak-kanak, alat
kelamin yang utama yang belum berkembang dengan sempurna. Ketika memasuki masa
remaja alat kelamin mulai berfungsi pada saat ia berumur 14 tahun, yaitu saat
pertama kali anak laki-laki mengalami “mimpi basah”. Sedangkan pada anak
perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu saat
pertama kali mengalami menstruasi atau haid.
4. Ciri Kelamin Kedua
Yang dimaksud dengan cirri
kelamin kedua pada anak perempuan adalah: memperbesarnya buah dada dan cuatnya
putting susu, pinggul melebar lebih besar dari pada lebar bahu, tumbuh rambut
disekitar alat kelamin, tumbuh rambut di ketiak, dan suara bertambah nyaring.
Sedang ciri kelamin kedua pada akan laki-laki adalah: tumbuh kumis dan jenggot,
Otot-otot mulai tampak, bahu
melebar lebih lebar dari pada pinggul, nada suara membesar, tumbuh jakun,
tumbuh bulu ketiak, bulu dada, dan bulu di sekitar alat kelamin,serta perubahan
jaringan kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar.
Perubahan fisik sepanjang masa
remaja meliputi dua hal, yaitu :
(i) Percepatan pertumbuhan, dan
(ii) Proses kematangan seksual.
a. Percepatan Pertumbuhan
1. Bagi remaja laki-laki
permulaan percepatan pertumbhan berbeda-beda dan berkisar antara 10,5 tahun dan
16 tahun.
2. Bagi remaja perempuan,
percepatan pertumbuhan dimulai antara umur 7,5 tahun dan 11,5 tahun dengan umur
rata-rata 10,5 tahu. Pucak pertambahan ukuran fisik dicapai pada umur 12 tahun,
yakni kurang lebih bertambah 6-11 cm setahun.
b. Proses Kematangan Seksual
1. Kriteria kematangan seksual,
2. Permulaan kematangan seksual,
dan
3. Urutan gejala-gejala
kematangan.
c. Keanekaragaman Perubahan
Proporsi Tubuh
Remaja laki-laki cenderung menuju
bentuk tubuh mesororf (cenderung menjadi anak yang kekar, berat dan segitiga),
sedangkan anak perempuan kalau tidak endomorph (cenderung menjadi gemuk dan
berat) akan memperhatikan ciri ektomorf (cenderung kurus dan bertulang
panjang).
Sekalipun demikian dalam kelompok
anak laki-laki dan anak perempuan juga terdapat perbedaan, sehingga tidak dapat
dikatakan harus selalu tepat sama.
Kondisi-kondisi lain yang
mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, antara lain adalah :
1. Pengaruh Keluarga
2. Pengaruh Gizi
3. Gangguan Emosional
4. Jenis Kelamin
5. Status Sosial Ekonomi
6. Kesehatan
7. Pengaruh Bentuk Tubuh.
C. Pengaruh prtumbuhan fisik terhadap Tingkah
Laku Remaja
Faktor-faktor kenakalan remaja
menurut Santrock (1996) lebih rinci dijelaskan sebagai berikut :
1. Identitas
Menurut teori perkembangan yang
dikemukakan oleh Erikson (dalam Santrock, 1996) masa remaja ada pada tahap
dimana krisis identitas versus difusi identitas harus diatasi.perubahan
biologis dan sosial memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi terjadi pada
kepribadian remaja :
• Terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya.
• Tercapainya identitas peran,
kurang lebih dengan cara menggabungkan motivasi, nilai-nilai, kemampuan dan gaya yang dimiliki remaja
dengan peran yang dituntut dari remaja.
2. Kontrol Diri
Kenakalan remaja juga dapat
digambarkan sebagai kegagalan untuk mengembangkan control diri yang cukup dalam
hal tingkah laku.
3. Usia
Munculnya tingkah laku anti
sosial diusia dini berhubungan dengan penyerangan serius nantinya dimasa
remaja, namun tidak semua anak yang bertingkah laku seperti ini nantinya akan
menjadi pelaku kenakalan. Pada usia dewasa mayoritas remaja nakal tipe
terisolir meninggalkan tingkah laku kriminalnya. Paling sidikit 60% dari mereka
menghentikan perbuatannya pada usia 21 sampai 23 tahun.
4. Jenis Kelamin
Remaja laki-laki lebih banya
melakukan tingkah laku anti sosial dari pada perempuan.
5. Harapan Terhadap Pendidikan
dan Nilai-nilai di Sekolah
Remaja yang menjadi pelaku
kenakalan seringkali memilikoi harapan yang rendah terhadap pendidikan di
sekolah.
6. Proses Keluarga
Faktor keluarga sangat
berpengaruh terhadap timbulnya kenakalan remaja.
7. Pengaruh Teman Sebaya
Memiliki teman-teman sebaya yang
melakukan kenakalan meningkatkan resiko remaja untuk menjadi nakal.
8. Kelas Sosial Ekonomi
9. Kualitas Lingkungan Sekitar
Tempat Tinggal
Komunitas juga dapat berperan
serta dalam memunculkan kenakalan remaja.
Berdasarkan pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa factor yang paling berperan menyebabkan timbulnya
kecenderungan kenakalan remaja adalah factor keluarga yang kurang harmonis dan
factor lingkungan terutama teman sebaya yang kurang baik.
D. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja
Beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan fisk remaja adalah :
1. Faktor keluarga, meliputi
keturunan dan lingkungan keluarga
Faktor lingkungan akan membantu tercapainya
perwujudan potensi yang dibawa anak lahir. Pada setiap tahap usia lingkungan
lebih banyak pengaruhnya terhadap berat badan daripada terhadap tinggi.
2. Faktor gizi yang erat
kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga.
Antara lain :
Kurang makan juga menyebabkan ketegangan emosi
meningkat.Ø
Anemia menyebabkan apatis disertai kecemasan
dan lekas marah.Ø
Kekurangan kalsium menyebabkan lekas marah dan
ketidakstabilan emosi.Ø
Anak-anak yang berasal dari keluarga dengan
status sosial ekonomi rendah cenderung lebih kecil dari anak yang berasal dari
keluarga yang status ekonominya tinggi.
3. Faktor emosional yang
bertalian dengan gangguan emosional yang dialami selama perkembangannya. Anak
yang terlalu sering mengalami gangguan emosional menyebabkan terbentuknya
steroid adrenal yang berlebihan, dan ini akan membawa akibat berkurangnya
pembentukan hormon pertumbuhan dikelenjar piturity. Bila terjadi hal demikian,
pertumbuhan awal remajapun terhambat dan tidak tercapai berat badan yang seharusnya.
4. Faktor jenis kelamin, dimana
laki-laki cenderung memiliki ukuran tubuh lebih tinggi dan kuat dibandingkan
perempuan. Terjadinya perbedaan berat badan dan tinggi ini karena bentuk tulang
dan otot yang pada anak laki-laki memang berbeda pada anak perempuan.
5. Faktor kesehatan fisik
Anak-anak yang sehat dan jarang
sakit, biasanya akan memiliki tubuh lebih berat daripada anak yang sering
sakit.
6. Faktor kecerdasan
Hampir selalu sama, anak yang kecerdasannya
tinggi biasanya lebih gemuk dan berat daripada anak yang kecerdasannya rendah
juga anak yang berprestasi di sekolah menonjol cenderung lebih gemuk dan berat.
D. USAHA-USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN GURU UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN
REMAJA
Guru hendaknya menyadari bahwa
pertumbuhan tulang, otot, dan organ dalam tubuh berpengaruh pada tingkah laku
remaja. Oleh karena itu, bantuan guru / orang tua sangat dibutuhkan agar
pertumbuhan fisik remaja sesuai dengan kematangan psikisnya. Untuk membantu
pertumbuhan remaja secara keseluruhan berbagai usaha perlu dilakukan oleh
sekolah, diantaranya :
1. Program pemberian gizi,
vitamin, dan kalsium yang cukup,
2. Program olahraga yang
berorientasi pada pertumbuhan remaja,
3. Hindari gangguan yang keliru.
Usaha-usaha itu hendaknya dalam
bentuk program yang terencana, teratur, berkelanjutan dan berorientasi kepada
pertumbuhan masing-masing individu.
Baik guru maupun orang tua perlu
membantu remaja agar memahami keadaan fisik dan perubahan-perubahan yang terjadi
pada dirinya serta masalah berkaitan dengan perubahan tersebut. Penjelasan atau
informasi yang diberikan pada remaja dapat meliputi berbagai hal, yaitu
berkaitan dengan kesehatan, penataan diri, konsep daya tarik baik fisik maupun
psikis.
Remaja yang banyak memperhatikan
kelompok sebaya perlu mendapat perhatian dari para pendidik dalam proses
pendidikan. Pengembangan program kegiatan kelompok yang bernilai positif sangat
mendukung pertumbuhan fisik remaja seperti kegiatan belajar kelompok,
pembentukan kelompok olahraga, kegiatan pramuka, dan pembiasaan hidup sehat dan
bersih perlu dikembangkan secara terprogram.
Sumber :
Elida Prayitno. 2006. Psikologi
Perkembangan Remaja. Padang
: Angkasa Raya
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. 2007. Perkembangan
Peserta Didik. Padang
: UNP
0 comments:
Post a Comment