Saturday, August 31, 2013
Friday, July 12, 2013
9 Kebiasaan ini tingkatkan kecerdasan otak
Setiap orang di dunia tentu ingin memiliki kecerdasan di atas rata-rata orang lain di sekitar mereka. Untuk bisa melakukannya, Anda tidak hanya perlu belajar, tetapi juga menjalani gaya hidup sehat. Ini dapat membantu Anda meningkatkan kecerdasan dan membuat tubuh jadi lebih bugar. Berikut adalah beberapa kebiasaan baik yang dapat meningkatkan intelegensi Anda.
1. Sarapan bergizi
Banyak orang sering melewatkan waktu sarapan dan bekerja dengan perut kosong. Perut kosong membuat Anda tidak fokus dan tidak produktif. Penelitian juga membuktikan bahwa orang yang selalu sarapan lebih cerdas daripada orang yang melewatkan itu. Hal ini dikarenakan otak membutuhkan glukosa di pagi hari.
2. Olahraga
Setiap mesin butuh dipanasi terlebih dulu agar dapat dioperasikan dengan baik. Dan begitu juga tubuh Anda. Dengan berolahraga, aliran darah ke otak akan lebih lancar. Itu tentunya dapat meningkatkan kemampuan otak.
3. Dapatkan cukup tidur
Untuk meningkatkan kecerdasan, Anda harus tidur setidaknya 8 jam tidur dalam sehari. Otak butuh istirahat dan begitu juga tubuh Anda. Sulit tidur dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk jantung.
4. Mengganti gula dengan madu
Anda mungkin merasa bahwa gula dapat mempertajam otak, tetapi Anda salah. Gula menyebabkan peningkatan glukosa dalam darah dan hanya memberi sedikit energi untuk sementara. Anda bisa mengganti gula dengan madu yang diketahui lebih sehat dan baik untuk tubuh.
5. Membaca
Kesenangan adalah dasar untuk terus belajar dan tidak ada akhir untuk belajar dalam hidup kita. Membaca buku dapat menambah ilmu pengetahuan Anda. Membaca juga membantu meningkatkan konsentrasi dan melatih otak.
6. Antioksidan
Makanan kaya antioksidan adalah makanan terbaik untuk otak. Alasan sederhana untuk ini adalah bahwa mereka melindungi sel-sel otak dari kerusakan radikal bebas.
7. Bermain teka-teki
Sama seperti otot tubuh, otak juga membutuhkan beberapa latihan. Jika Anda tidak menggunakan otak, itu akan membuatnya malas dan Anda akan menjadi bodoh. Jadi, cobalah bermain teka-teki, permainan Sudoku dan game otak lainnya. Ini akan membuat otak tetap aktif.
8. Bermeditasi
Anda mungkin tidak pernah sadar bahwa otak telah melakukan semua kerja keras untuk Anda. Itu sebabnya, kadang-kadang Anda merasa Anda tidak memiliki kontrol atas otak Anda. Bermeditasi dapat membantu Anda tetap tenang dan memulihkan kemampuan mental Anda.
9. Berhenti mengonsumsi sampah
Jangan rusak otak Anda dengan mengonsumsi makanan tidak sehat. Ubah pola makan Anda dan konsumsi makanan yang baik untuk kesehatan otak Anda.
Inilah sembilan cara untuk meningkatkan kemampuan intelegensi Anda. Menjadi cerdas bukan hanya tentang mempelajari sesuatu, tetapi juga menjalankan gaya hidup yang dapat mendorong Anda untuk menjadi lebih cerdas.(merdeka)
Saturday, May 25, 2013
5 Fakta Tentang Ka'bah Menurut Sains
Tentunya anda sekalian yang Muslim sudah tahu dengan pasti
apa itu Ka’bah. Selain tempat ibadah, ternyata Ka’bah memiliki fakta lain
dilihat dari sudut pandang sains. Berikut 5 faktanya.
1. Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian
diketahui sebagai medan magnet, dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut
berpusat di kota Mekkah, tempat di mana Ka’bah berada. Yang lebih mengejutkan,
radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbukti
ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih tetap
terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki
karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di
alam akhirat.
2. Ka’bah merupakan Zero Magnetism Area
Di tengah-tengah kutub utara dan kutub selatan, ada suatu
area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, yang artinya apabila seseorang
mengeluarkan kompas di area itu, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak
sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah
sebabnya jika seseorang tinggal di Mekkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih
sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi.
3. Ka’bah memiliki tekanan gravitasi tinggi
Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya
gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun
peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka’bah. Selain
itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai
bawah tanah menjadi tinggi. Inilah yang menyebabkan salat di Masjidil Haram
tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.
4. Ka’bah merupakan tempat ibadah tertua
Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS.
Ada pula sumber yang menyebutkan, Ka’bah telah dibangun semenjak 2000 tahun
sebelum Nabi Adam AS diturunkan karena sudah dipergunakan oleh para malaikat
untuk tawwaf dan ibadah. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena
dilakukan dari masa ke masa.
5. Ka’bah memancarkan energi positif
Ka’bah dijadikan sebagai kiblat salat oleh orang Muslim di
seluruh dunia, dan orang yang sedang salat dikatakan memancarkan energi
positif. Dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah karena seluruh
energi positif yang berasal dari seluruh dunia berkumpul di Ka’bah. Memandang
Ka’bah dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak
mengenakan topi atau kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat.
Rambut yang ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima
energi postif yang dipancarkan Ka’bah.
Friday, May 24, 2013
IQ Tinggi Ternyata Hanya Menyaring Informasi Yang Tidak Penting
Orang-orang dengan tingkat inteljensia yang tinggi ternyata tidak dapat menangkap pergerakan obyek besar sebagai latar belakang penglihatan. Otak orang dengan tingkat intelijensia yang tinggi ternyata hanya menyaring informasi yang tidak penting.
"Sebaliknya, orang dengan tingkat intelijensia yang tinggi sangat baik dalam mendeteksi objek bergerak yang kecil," ujar Michael Melnick, Peneliti dari University of Rochester, Amerika Serikat kepada situs BBC Health, Jumat, 24 Mei 2013.
Penelitian ini dilakukan terhadap 53 orang yang dibersi tes visual sederhana. Mereka diminta menonton klip video pendek hitam putih, melalui layar komputer. Beberapa gambar berukuran kecil dan hanya mengisi sebagian kecil di tengah layar. Sementara gambar lainnya besar dan mengisi seluruh layar.
Dalam tes ini, peserta diminta mengidentifikasi ke mana arah panah pada komputer menuju. "Apakah melayang ke kiri atau ke kanan," ujar Melnick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tingkat intelijensia yang tinggi, cepat dalam memperhatikan gerakan panah, ktika gambar kecil diputar. "Namun mereka sangat lambat memperhatikan pergerakan panah pada gambar yang besar," tambah Melnick.
Para peneliti menjelaskan, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, gerakan - gerakan besar di belakang layar kurang begitu penting dibandingkan objek bergerak berukuran kecil yang bergerak di depan mata. Peneliti mencontohkan memperhatikan objek kecil pada kehidupan sehari-hari adalah mengendarai mobil, berjalan menyusuri lorong atau menggerakan mata.
Meski begitu, mengabaikan pergerakan objek besar sebagai latar belakang penglihatan bukan satu-satunya cara untuk menentukan kadar kecerdasan seseorang. "Sebab intelijensia adalah susunan yang selalu berubah, Anda tidak dapat mendeteksinya hanya melalui satu sisi otak," ujar Peneliti lainnya, Duje Tadin.
Tingkat kecerdasan dan intelijensia seseorang diyakini oleh seluruh peneliti sebagai bagian proses dari dalam otak yang menekankan pergerakan latar belakang penglihatan. "Dengan ditemukannya jalur kecerdasan dalam otak ini, kedepannya dapat dibedakan proses kimiawi yang terjadi dalam syaraf, terutama pada orang -prang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi," tambah Tadin.
TEMPO.CO
Tuesday, March 19, 2013
5 Cerita Malaysia Hormati Presiden Soeharto
1. Ada Kampung Soeharto di Malaysia
Rupanya, di Selangor, Malaysia, terdapat sebuah kampung yang bernama Felda Soeharto atau kampung Soeharto. Luas kampung tersebut sekitar 2.909,35 hektar. Selain itu, disana juga ada sebuah klinik kesehatan bernama Soeharto.
Kampung ini diberi nama Soeharto untuk menghormati Presiden kedua Republik Indonesia tersebut. Pada tahun 1977, Soeharto dan Ibu Tien mengunjungi Felda Sungai Dusun. Sebagai penghormatan, nama kampung ini pun diubah menjadi Felda Soeharto.
2. Seorang yang Benar-benar, Sungguh-sungguh
Pada pertemuan yang berlangsung tahun 1970, Tunku Abdul Rahman selaku Perdana Menteri Malaysia sempat berdialog dengan Presiden Soeharto mengenai Selat Malaka. Namun, secara tiba-tiba, Tunku Abdul Rahman melontarkan sebuah pernyataan berupa pujian yang ditujukan untuk Soeharto. ” Seorang yang benar-benar, sungguh-sungguh. ” puji Tunku Abdul Rahman
Kala itu, Tunku Abdul Rahman memuji Soeharto karena komitmennya mewujudkan perdamaian antara Indonesia dan Malaysia. Menurutnya, Soeharto berperan besar untuk mengembangkan hubungan baik antara Indonesia dengan Malaysia.
3. Menghormati Pak Harto Sebagai Pemimpin ASEAN
Sama halnya seperti Tunku Abdul Rahman, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohamad juga ikut memuji sosok Soeharto. Menurut Mahatir, Soeharto sangat disegani para pemimpin di kawasan ASEAN. Itulah sebabnya, Indonesia menjadi pemegang peranan penting di Asia Tenggara.
” Di ASEAN, Pak Harto memainkan peranan yang sangat penting. Para pemimpin negara ASEAN mendudukkan Pak Harto sebagai orang tua. Kejatuhan Pak Harto merupakan kerugian yang besar di Asia Tenggara karena beliau sangat dihormati oleh para pemimpin Asean lainnya. ” kenang Mahatir dalam buku Pak Harto The Untold Stories terbitan Gramedia Pustaka Utama
4. Indonesia Lebih Jaya dari Malaysia
Saat Soeharto menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohammad tak pernah meremehkan Indonesia. Ia membenarkan bahwa infrastruktur di Malaysia lebih maju dibandingkan Indonesia. Akan tetapi, hal itu dikarenakan wilayah Malaysia lebih kecil.
” Kita tidak boleh membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Indonesia adalah negara yang luas dengan banyak pulau, jumlah penduduk yang besar dengan suku-suku yang dimiliki. Sedangkan Malaysia adalah negara kecil sehingga lebih mudah kami mengurus sesuatu. Jadi kejayaan Pak Harto lebih besar dibandingkan kejayaan di Malaysia. ” kenang Mahatir dalam buku Pak Harto The Untold Stories terbitan Gramedia Pustaka Utama
5. Indonesia dan Malaysia Satu Bangsa
Menurut Mahatir Mohamad selaku mantan Perdana Menteri Malaysia, Indonesia adalah satu bangsa. Begitu juga Soeharto yang menganggap Indonesia dan Malaysia bersaudara.
” Pak Harto menganggap Malaysia sebagai bangsa yang serumpun, begitu pula saya menempatkan Indonesia sebagai bangsa serumpun. Hanya karena sejarah yang membuat Indonesia dan Malaysia terpisahkan, namun sesungguhnya kedua bangsa berasal dari satu bangsa. ” kenang Mahatir dalam buku Pak Harto The Untold Stories terbitan Gramedia Pustaka Utama
Sunday, March 17, 2013
Hasil Kongres Luar Biasa PSSI 2013
1. La Nyalla Matalitti diangkat jd
Wakil Ketua Umum PSSI. Ketum tetap Djohar Arifin Husin
2. Mulai hari ini, KPSI resmi dibubarkan
3. FIFA setujui diadakannya Kongres
Biasa setelah KLB ini. Waktu dan
pelaksanaannya diserahkan kepada
Komite Eksekutif PSSI.
4. Penyatuan liga akan dimulai
pada tahun 2014, sementara pada
tahun 2013 ini, Indonesian Super
League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) masih akan
berjalan sendiri-sendiri.
5. Peserta kasta teratas liga profesional pada tahun 2014 berasal dari 18 klub ISL dan 4 klub
IPL.
6. Pada tahun 2014 dan 2015 akan
diberlakukan sistem dua promosi-empat degradasi, sehingga pada tahun 2016 hanya akan ada 18 klub
peserta kasta teratas liga profesional. Mulai tahun 2016 dan seterusnya, akan diberlakukan sistem tiga promosi-tiga degradasi.
7. Nama liga tetap Indonesian Super League (ISL).
8. Pengelola liga tetap PT. Liga
Indonesia.
9. Liga Super dan Divisi Utama
adalah liga profesional, sementara
divisi di bawahnya adalah liga amatir.
10. Revisi statuta PSSI mengenai
perubahan struktur kepengurusan.
Komite Eksekutif yang tadinya terdiri dari 11 orang (1 ketua, 1 wakil, dan 9 anggota), menggemuk menjadi 15 orang (1 ketua, dua wakil, dan 12 anggota).
11. Empat nama baru yang diusulkan
oleh mayoritas peserta kongres untuk jadi anggota baru Komite
Eksekutif adalah Zulfadli, Hardi Hasan, La Syia, dan Djamal Aziz.
12. Keenam Exco-PSSI yg melakukan aksi walkout siang tadi, diusulkan oleh peserta kongres untuk diberi sanksi/skors, karena diangganp tidak menghormati jalannya kongres. Dan ini telah disetujui oleh Djohar Arifin Husin.
Wakil Ketua Umum PSSI. Ketum tetap Djohar Arifin Husin
2. Mulai hari ini, KPSI resmi dibubarkan
3. FIFA setujui diadakannya Kongres
Biasa setelah KLB ini. Waktu dan
pelaksanaannya diserahkan kepada
Komite Eksekutif PSSI.
4. Penyatuan liga akan dimulai
pada tahun 2014, sementara pada
tahun 2013 ini, Indonesian Super
League (ISL) dan Indonesian Premier League (IPL) masih akan
berjalan sendiri-sendiri.
5. Peserta kasta teratas liga profesional pada tahun 2014 berasal dari 18 klub ISL dan 4 klub
IPL.
6. Pada tahun 2014 dan 2015 akan
diberlakukan sistem dua promosi-empat degradasi, sehingga pada tahun 2016 hanya akan ada 18 klub
peserta kasta teratas liga profesional. Mulai tahun 2016 dan seterusnya, akan diberlakukan sistem tiga promosi-tiga degradasi.
7. Nama liga tetap Indonesian Super League (ISL).
8. Pengelola liga tetap PT. Liga
Indonesia.
9. Liga Super dan Divisi Utama
adalah liga profesional, sementara
divisi di bawahnya adalah liga amatir.
10. Revisi statuta PSSI mengenai
perubahan struktur kepengurusan.
Komite Eksekutif yang tadinya terdiri dari 11 orang (1 ketua, 1 wakil, dan 9 anggota), menggemuk menjadi 15 orang (1 ketua, dua wakil, dan 12 anggota).
11. Empat nama baru yang diusulkan
oleh mayoritas peserta kongres untuk jadi anggota baru Komite
Eksekutif adalah Zulfadli, Hardi Hasan, La Syia, dan Djamal Aziz.
12. Keenam Exco-PSSI yg melakukan aksi walkout siang tadi, diusulkan oleh peserta kongres untuk diberi sanksi/skors, karena diangganp tidak menghormati jalannya kongres. Dan ini telah disetujui oleh Djohar Arifin Husin.
Zaman Soekarno dan Soeharto, Malaysia tak berani sebut 'indon'
Orang Malaysia kerap menyebut Indonesia dengan sebutan 'indon'. Kata-kata ini terasa sebagai pelecehan. Dalam salah satu bahasa, indon bisa diartikan sebagai pelacur. Sebutan indon pun dianggap identik dengan TKI dan pembantu. Jika orang Indonesia marah, orang Malaysia mengeles. Mereka mengatakan sebutan Indon hanya merupakan singkatan. Indonesia dinilai terlalu panjang, sehingga disingkat Indon. Dulu mana berani negeri jiran itu lecehkan Indonesia dengan sebutan indon. Masih jelas teriakan Presiden Soekarno mengobarkan Dwi Komando Rakyat (Dwikora) untuk berperang di perbatasan Sabah dan Serawak tahun 1963. Sejak itulah semboyan 'ganyang Malaysia' menjadi populer.
"Kalau kita lapar itu biasa
Kalau kita malu itu djuga biasa
Namun kalau kita lapar atau malu itu karena Malaysia, kurang adjar!
Kerahkan pasukan ke Kalimantan, kita hadjar tjetjunguk Malayan itu!
Pukul dan sikat djangan sampai tanah dan udara kita diindjak-indjak oleh Malaysian keparat itu..." teriak Soekarno.
Zaman Presiden Soeharto, Indonesia juga dihormati oleh Malaysia. Bahkan di ASEAN, Indonesia dikenal sebagai 'The Big Brother' atau kakak tertua yang dihormati. Hubungan Presiden Soeharto dan Perdana Menteri Tun Mahatir bin Mohamad juga baik. Mahatir sangat menghormati Presiden Soeharto.
"Pak Harto adalah seorang presiden dari sebuah negara yang besar, tetapi dirinya tidak pernah lupa bahwa antara dua buah negara adalah serumpun bangsa sehingga tidak ingin bermusuhan. Saya merasa terhormat dapat diterima Pak Harto sebagai sahabat," kenang Mahatir dalam buku 'Pak Harto The Untold Stories' terbitan Gramedia Pustaka Utama.
"Kita tidak boleh membandingkan Indonesia dengan Malaysia. Indonesia adalah negara yang luas dengan banyak pulau, jumlah penduduk yang besar dengan suku-suku yang dimiliki. Sedangkan Malaysia adalah negara kecil sehingga kami lebih mudah mengurus sesuatu. Jadi kejayaan Pak Harto lebih besar dibandingkan kejayaan di Malaysia," kata Mahatir tulus.
Sekarang, masihkan pemimpin Malaysia memuji para pemimpin di Indonesia?
merdeka
Saturday, March 16, 2013
Negara rugi Rp 1 T tiap tahun di kawasan perbatasan
Kamar
Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan negara mengalami
kerugian sekitar Rp 1 triliun tiap tahunnya akibat penyeludupan hanya di
kawasan perbatasan. Hal ini menjadi potensi penerimaan jika pemerintah
lebih serius mengatur pemenuhan kebutuhan masyarakat di kawasan
tersebut.
Wakil
Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Ekonomi Kawasan Perbatasan Kadin,
Endang Kesumayadi, mengatakan kawasan perbatasan membutuhkan dukungan
Peraturan Presiden (Perpres) khusus untuk mengatur pemenuhan kebutuhan
konsumsi masyarakat. Kebutuhan konsumsi itu antara lain seperti gula,
gas elpiji, beras, minyak goreng dan lain-lain.
"Jika dikelola dengan baik dari ilegal menjadi legal maka akan menghasilkan pajak impor lebih besar," ujarnya, Selasa (12/3).
Selama
ini, lanjutnya, disparitas harga Jawa dan daerah perbatasan sangat jauh
berbeda, sehingga kecenderungan barang konsumsi banyak diselundupkan.
Harga kebutuhan pokok dari Indonesia tidak dapat terserap dengan baik
distribusinya hingga ke kawasan perbatasan.
Saat ini harga gula kristal putih di perbatasan bisa mencapai Rp. 22
ribu per kilo-nya. Sementara harga gas elpiji bisa mencapai Rp. 120 ribu
hingga Rp. 200 ribu. "Jika pelaku usaha daerah bisa dipermudah untuk melakukan impor, dengan
demikian akan mampu mengatasi masalah penyelundupan bahan-bahan pokok
dari negara tetangga yang harganya bisa lebih murah," tuturnya.
Endang menilai Kemendag, Kementan, dan Kemenko perekonomian masih
menghambat kebutuhan konsumsi masyarakat perbatasan. Ketiga Kementerian
tersebut perlu legowo menyerahkan regulasi kebutuhan konsumsi masyarakat
perbatasan kepada BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan). "Pengalaman selama ini ke 3 Kementerian tersebut kurang fleksibel
sehingga menimbulkan kesan sulitnya birokrasi dan cenderung saling
lempar tanggung jawab untuk melayani kebutuhan konsumsi masyarakat
perbatasan," jelasnya. (merdeka/12/3/13)
13 Karakter Mahasiswa Saat di Kampus
1.
Mahasiswa Pemimpin
Tipe
mahasiswa seperti ini selalu kelihatan mencolok dan aktif dibandingkan dengan
mahasiswa-mahasiswa lainnya. Hidupnya di perkuliahan sangat variatif kegiatan,
dan ia tidak hanya belajar dari kuliah namun juga belajar dari lingkungan.
Biasanya ni mahasiswa gak pengen cepet-cepet tamat, karena ia sedang mencari
pengalaman yang sebesar-besarnya untuk menjadi pemimpin dimasa depan. Cita-cita
biasanya ingin menjadi pemimpin Perusahaan atau bahkan Presiden...
2.
Mahasiswa Pemikir
Tipe
mahasiswa ini selalu mikir melulu, gak pernah ada implementasinya, yang
akhirnya ia belajar terus tanpa menghiraukan sekitarnya agar bisa mendapatkan
jawaban atas apa yang dipikirkannya. Biasanya ni mahasiswa kalo udah lulus ntar
jadi ilmuan mungkin...
3.
Mahasiswa Santai
Tipe
mahasiswa ini gak banyak mikir, selalu menjalani kehidupan apa adanya, ya...
istilahnya ngikut aja gitu... Yang penting enjoy. Biasanya ni mahasiswa aktif
di bidang seni dan olahraga, seperti band dan basket. Dia nggak terlalu
memikirkan kuliah. Karena yang penting dalam hidunya santai. Biasanya ni
mahasiswa lama sekali lulusnya, karena nilainya juga santai...
4.
Mahasiswa Mencari Cinta
Tipe
mahasiswa ini tidak terlalu memikirkan kuliah, tetapi yang dipikirkannya adalah
CINTA, yang penting baginya ia mendapatkan pacar yang setia. Biasanya mahasiswa
ini pengen cepet-cepet tamat biar bisa cepet-cepet kimpoi...
5.
Mahasiswa Jomblo
Tipe
mahasiswa ini tergadang dianggap menyedihkan, karena katanya gak laku-laku,
tapi terkadang mahasiswa jomblo bukan karena gak laku-laku tetapi karna ia
memang nggak pengen pacaran demi meraih cita-citanya dimasa depan... Vivat
Jomblo...
6.
Mahasiswa Usil
Tipe
mahasiswa ini sangat senang apabila orang menderita, contohnya sebelum dosen
masuk kelas, ia akan mengganti kursi dosen dengan kursi yang rusak, biar
dosennya patah tulang, atau sebelum dosen masuk ia menulis kertas dipintu kelas
bahwa kelas hari ini dibatalkan.
7.
Mahasiswa Nggak jelas
Nah
ini tipe mahasiswa yang nggak bisa di katagorikan, karena terkadang ia seperti
pemimpin, terus terkadang ia hilang ntah kemana, eh tau-taunya malah ketemu di
mal sama pacarnya, terus kalo malam nongkrong-nongkrong , kalo ujian belajarnya
ngalahin ilmuan.
8.
Mahasiswa Anak Mami
Tipe
mahasiswa ini selalu pulang tiap minggu, takut kalau-kalau maminya hilang, ia
kuliah demi menyenangkan hati maminya. Kebanyakan nih tipe gak senang dengan
kuliahnya, karena jurusan perkuliahannya pilihan dari mami, bukan dari kehendak
hatinya. Kebanyakan ni tipe kuliahnya putus tengah jalan, tapi semoga tidak...
9.
Mahasiswa mirip mahasiswi
Sudah
jelas sekali ni mahasiswa memiliki dua kepribadian, yang pertama wanita yang
kedua pria. Orang-orang biasa menyebutnya banci...
10.
Mahasiswa berorientasi Akhirat
Nah
ini mahasiswa katagori terbaik menurut saya, karena apa yang dilakukannya sudah
jelas tujuannya, hidupnya lebih terarah dan sikapnya selalu terjaga. Biasanya
suka membantu orang lain namun nggak berharap banyak dari orang lain tersebut.
Biasanya ni tipe mahasiswa berakhir bahagia dan Sukses.
11.
Mahasiswa Gadungan
Kalo
tipe ini sebenarnya bukan mahasiswa, tetapi karena ingin kelihatan seperti
mahasiswa maka ia sering nongkrong-nongkrong dikampus orang. Biasanya ia punya
tujuan tertentu, seperti mencari seorang wanita idaman atau mau masang bom di
kampus orang... Hati-hati!!!
12.
Mahasiswa Monitor
Mahasiswa
ini selalu berhadapan dengan komputer, sampai-sampai mukanya sudah berevolusi
seperti monitor, matanya sudah sebesar mouse dan rambutnya sudah tak terurus
seperti kabel USB atau RJ-45. Biasanya ni mahasiswa hobi chating dan
mendapatkan kebutuhannya dari internet. Tapi ni mahasiswa bagus juga, karena ia
nggak bakal ketinggalan zaman deh....
13.
Mahasiswa Abadi
Mahasiswa
Yang Diatas 10 semester belum lulus2
Tergolong
tipe manakah anda??? anda bisa saja memegang dua katagori atau tiga atau empat,
terserah anda. Yang penting,.. semoga anda bisa berguna bagi diri anda sendiri dan
orang lain.
Tuesday, March 05, 2013
WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Penegertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan
dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan
proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat,
gagasan ,alat dan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang
berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada
individu siswa.
Konsep
diri meliputi konsep tentang diri, orang lain, pendapat orang lain tentan diri,
tujuan (harapan, kepercayaan diri) serta
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungan dan masyarakat.
(prayitno, 1987).
Kegiatan
bimbingan dan konseling disekolah ditetapkan adanya 4 bidang bimbingan dan
konseling. Keempat biadang tersebut adalah :
1.Bidang
bimbingan pribadi; membantu individu menilai kecakapan, minat bakat, dan
karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri secara
realistik.
2.Bidang
bimbingan sosial; membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial
yang lebih luas.
3.Bidang
bimbingan belajar; membantu individu dalam kegiatan dalam rangka mengikuti
jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai kecakapan
atau keterampilan tertentu.
4.Bidang
bimbingan karier; membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta
mengambil keputusan berkenaan dengan karier tertentu, baik karier di masa depan
maupun karier yang sedang dijalaninya
Untuk
melaksanakan keempat bidang tersebut ada tujuh layanan yang diberikan kepada
siswa menurut prayitno antara lain :
1.Layanan
orientasi
Layanan
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman penyesuaian diri siswa terhadap
lingkungan sekolah dan atau koponen pendidikan lainnya yang baru dimasuki
siswa.
2.Layanan
informasi
Layananini
bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai hal yang bergunauntuk mengenal
diri, dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai siswa, anggota
keluarga dan masyarakat.
3.Layanan
penempatan dan penyaluran
Layanan
ini bertujuan untuk memberikan layanan tentang berbgai hal seperti kemampuan,
bakat dan minat siswa yang belum tersalurkan secara tepat.
4.Layanan
pembelajaran
Layanan
ini bertujuan untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemampuan yang berguna untuk
kehidupan dan pekembangannya.
5.Layanan
konseling perorangan
Layanan
ini dapat dipecahkan dalam berbagai masalah siswa dan dapat dilaksanakan untuk
segenap masalah siswa secara perorangan.
6.Layanan
bimbingan kelompok
Layanan
ini memugkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh bahan dari nara sumber
yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik secara individu, keluarga dan
masyarakat.
7.Layanan
konseling kelompok
Layanan
ini siswa memperoleh kesempatan untuk membahas dan menuntaskan masalah melalui
dinamika kelompok.
Agar
terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik disekolah diperlukan
kegiatan pendukung dalam kaitannya dengan kegiatan bimbingan dan konseling,
menurut prayitno (1997) adalah :
Aplikasi
intrumen bimbingan dan konseling
Konferensi
kasus
Kunjungan
rumah
Alih
tangan kasus.
B. Latar Belakang Perlunya BImbingan Dan
Konseling Dalam Pendidikan
Berikut
akan dikemukakan beragai latar belakang perunya bimbingan dan konseling dalam
pendidikan.
a.Latar
belakang social budaya
Perkembangan
dan perubahan social budaya sangat cepat terjadi dalam kehidupan manusia saat
ini, terutama dengan adanya era globalisasi. Perkembangan dan perubahan
tersebut akan mengakibtkan bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan, dan pola
yang dituntut untuk mengisi kehidupan tersebut.
b. Latar belakang pendidikan
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang penting dalam usaha
mendewasakan siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar ada tiga bidang
pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan
1.Bidang
pengajaran dan kurikulum
2.Bidang
administrasi dan kepemimpinan
3.Bidang
layanan bantuan
c.Latar
belakang psikologis
Latar
belakang dari segi psikologis menyangkut masalah perkembangan individu,
perbedaan individu, kebutuhan individupenyesuaian diri serta masalah belajar.
Masalah psikologis siswa dapat berupa:
1.Masalah
perkembangan individu
Pada
masalah ini siswa diharapkan dapat memberikan bimbingan dan arahan dalam proses
perkembangan mereka.
2.Masalah
perbedaan individu
Disekolah
siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang sama, akan tetapi
hasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat,
dan malas dalam belajar, kentyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan
dan konseling diperlukan, sebab melalui kegiatan bimbingan dan konseling
perbedaan individu merupakan faktor layanan.
3.Masalah
penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Penyesuaian
diri merupakan kelanjutan perubahan individu. Bila individu dapt memenuhi
kebutuhan tersebut dan ditunjang oleh lingkungan yang konduksif maka individu
dapatmenyesuaikan diri tanpa mengalami masalah.
4.Masalah
belajar
Individu
yang sedang belajar dipngaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dalam
diri ataupun luardiri mereka. Faktor dalam maupun luar individu dapat
menimbulkan masalah belajar bagi siswa.
C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Tujuan
bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu dalam
mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif
dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita
dengan kemampuan yang ada.
Tujuan
bimbingan dan konseling mencakup
a.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk kepentingan sekolah
b.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk siswa
c.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk guru
d.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk orang tua siswa
e.Tujuan
bimbingan dan konseling
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.Fungsi
pemahaman
Fungsi
ini merupakan landasan dari kegiatan bimbingan dan konseling
2.Fungsi
pencegahan
Yaitu
pelayanan bimbingan dan konseling dapat dimanfaatkan untuk menghindari individu
dari permasalahan-permasalahan yang mungkin akan menimpan individu tersebut,
yang identik dengan slogan kesehatan “mencegah lebih baik dari pada mengobati.
3.Fungsi
pengentasan
Yaitu
pelayanan yan dimanfaatkan untuk membantu individu terlepasa dari masalah yang
dihadapinya
4.Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan
Yaitu
pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk memelihara dan mengembangkan segala
yang baik yang ada pada diri individu, baik berupa potensi sebagai bawaan
ataupun hasil perkembangan yang diperoleh dari belajar.
5.Fungsi
advokasi
Yaitu
pelayanan bimbingan yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan pada individu, terhadap tindakan yang tidak
adil yang dikenakan kepada mereka, terutama perlindungan terhadap hak
pendidikan anak.
E. Prinsip-prinsip Bimbingan Dan Konseling
a.Prinsip-prinsip
umum
1.Sikap
dan tingkah laku individu terbentuk dari aspek kepribadian yang unuk dan ruet
2.Pegenalan
dan pemahaman tentang perbedaan merupakan suatu keharusan
3.Bimbingan
diusahakan untuk dapt mengarahkan individu untuk menolong diri sendiri
4.Bimbingan
terpusat pada individu siswa
b.
Prinsip khusus yang berhubungan dengan siswa
1.Pelayan
ditunjukkan untuk seluruh siwa
2.Ada
kriteria tertentu untuk menentukan perioritas
3.Program
bimbingan harus berpusat pada siswa
c.
Prinsip yang berhubungan dengan guru pebimbing
1.Guru
pebimbing harus mampu melakukan tujuan sesuai dengan kemampuan
2.Guru
pebimbing hendaklah dipelihara atas
dasar kualifikasi pendidikan, kepribadian, pengalaman dan kemapuan
3.Guru
pebimbing harus dapat kesempatan untuk megembangkan dirinya serta keahlian
melalui latihan dan penataran.
d.Prinsip-prinsip
yang berhubungan dengan organisasi dan admnistrasi bimbingan
1.Bimbingan
dilakukan secara berlanjut
2.Tersedianya
kartu pelayan pribadi
3.Program
disesuaikan dengan program sekolah
F. Azas-Azas Bimbingan Dan Konseling
a.Asas
Kerahasiaan, yaitu segala sesuatu yang dibicarakan peserta didik kepada
pembimbing tidak boleh disampaikan kepada orang lain. Asas kerahasiaan
merupakan kunci keberhasilan Bimbingan dan Konseling karena akan mendasari
kepercayaan peserta didik kepada pembimbing.
b.Asas
Kesukarelaan, yaitu pelaksanaan Bimbingan dan Konseling berlangsung atas dasar
kesukarelaan dari kedua belah pihak, baik dari peserta didik maupun pembimbing.
c.Asas
Keterbukaan, yaitu Bimbingan dan Konseling dapat berhasil dengan baik jika
peserta didik yang bermasalah mau menyampaikan maslah yang dihadapi kepada
pembimbing dan pembimbing bersedia membantunya.
d.Asas
Kekinian, yaitu masalah yang ditangani oleh Bimbingan dan Konseling adalah
masalah sekarang walaupun ada kaitanya dengan masalah yang lampau dan yang akan
dating. Selain itu juga hendaknya pembimbing sesegerah mungkin menangani
masalah peserta didik.
e.Asas
Kemandirian, yaitu Bimbingan dan Konseling membantu agar peserta didik dapat
mandiri atau tidak tergantung baik kepada pembimbing atau orang lain.
f.Asas
Kegiatan, yaitu Bimbingan dan Konseling harus dapat membantu membangkitkan
peserta didik agar berusaha melakukan kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
g.Asas
Kedinamisan, yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat membantu terjadinya
perubahan yang lebih baikdan mampu kearah pembaruan pada diri peserta didik.
h.Asas
Keterpaduan, yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat memadukan aspek
kepribadian peserta didik dan proses layanan yang dilakukan.
i.Asas
Kenormatifan, yaitu usaha Bimbingan dan Konseling harus sesuai dengan norma-norma
yang berlaku, baik norma agama, norma adapt, norma hokum atau Negara, norma
ilmu, dan norma kebiasan sehari-hari.
j.Asas
Keahlian, yaitu Bimbingan dan Konseling adalah layanan professional sehingga
perlu dilakukan oleh ahli yang khusus dididik untuk melakukan tugas ini.
k.Asas
Ali Tangan,Bila usaha yang dilakukan telah optimal tetapi belum berhasil atau
masalahnya diluar kewenangannya, maka penanganannya dapat dialihtangankan pihak
lain yang berwenang.
l.Asas
Tutwuri Handayani, yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya secara keseluruhan
dapat memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberi rangsangan dan
dorongan serta kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju sesuai
dengan potensinya.
GURU SEBAGAI PROFESI
1.
HARKAT DAN MARTABAT GURU
Untuk
mendapatkan berpuluh predikat atau peran guru bukan merupakan pekerjaan yang
mudah. Hal ini sangat berkaitan dengan penghargaan masyarakat atau negara
terhadap profesi itu. Negara-negara maju memberikan penghargaan yang lebih
kepada guru dibandingkan di Indonesia.
2. KOMPETENSI GURU
Majid
(2005:6) menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan
kualitas guru dalam mengajar. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan
pengetahuan dan profesional dalam menjalankan fungsinya sebagai guru. Diyakini
Robotham (1996:27), kompetensi yang diperlukan oleh seseorang tersebut dapat
diperoleh baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman.
Syah
(2000:229) mengemukakan pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau
kecakapan. Usman (1994:1) mengemukakan kompentensi berarti suatu hal yang
menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun
yang kuantitatif.
Kompetensi
adalah karakteristik dasar seseorang yang berkaitan dengan kinerja berkriteria
efektif dan atau unggul dalam suatu pekerjaan dan situasi tertentu. Muhaimin
(2004:151) menjelaskan kompetensi adalah seperangkat tindakan intelegen penuh
tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap
mampu melaksankan tugas-tugas dalam bidang pekerjaan tertentu. Sifat intelegen
harus ditunjukan sebagai kemahiran, ketetapan, dan keberhasilan bertindak.
Sifat tanggung jawab harus ditunjukkan sebagai kebenaran tindakan baik dipandang
dari sudut ilmu pengetahuan, teknologi maupun etika. Depdiknas (2004:7)
merumuskan definisi kompetensi sebagai pengetahuan, keterampilan, dan
nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
Menurut Syah (2000:230), “kompetensi” adalah kemampuan, kecakapan, keadaan
berwenang, atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Kompetensi guru adalah
kemampuan seorang guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara
bertanggung jawab dan layak.
Menurut
Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1)
kompetensi guru meliputi :
1.
Kompetensi Pedagogik
Dalam
Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi
pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. Depdiknas
(2004:9) menyebut kompetensi ini dengan “kompetensi pengelolaan pembelajaran.
a. Kompetensi
Menyusun Rencana Pembelajaran
Depdiknas
(2004:9) mengemukakan kompetensi penyusunan rencana pembelajaran meliputi:
1.
Mampu mendeskripsikan tujuan.
2.
Mampu memilih materi.
3.
Mampu mengorganisir materi.
4.
Mampu menentukan metode/strategi pembelajaran.
5.
Mampu menentukan sumber belajar/media/alat peraga pembelajaran.
6.
Mampu menyusun perangkat penilaian.
7.
Mampu menentukan teknik penilaian.
8.
Mampu mengalokasikan waktu.
Berdasarkan
uraian di atas, merencanakan program belajar mengajar merupakan proyeksi guru
mengenai kegiatan yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran berlangsung,
yang mencakup: merumuskan tujuan, menguraikan deskripsi satuan bahasan,
merancang kegiatan belajar mengajar, memilih berbagai media dan sumber belajar,
dan merencanakan penilaian penguasaan tujuan.
b.
Kompetensi Melaksanakan Proses Belajar Mengajar
Dalam
kegiatan ini kemampuan yang dituntut adalah keaktifan guru menciptakan dan
menumbuhkan kegiatan siswa belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun.
Guru harus dapat mengambil keputusan atas dasar penilaian yang tepat, apakah
kegiatan belajar mengajar dicukupkan, apakah metodenya diubah, apakah kegiatan
yang lalu perlu diulang, manakala siswa belum dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran.
Pada
tahap ini disamping pengetahuan teori belajar mengajar, pengetahuan tentang
siswa, diperlukan pula kemahiran dan keterampilan teknik belajar, misalnya:
prinsip-prinsip mengajar, penggunaan alat bantu pengajaran, penggunaan metode
mengajar, dan keterampilan menilai hasil belajar siswa.
Depdiknas
(2004:9) mengemukakan kompetensi melaksanakan proses belajar mengajar meliputi:
1.
Membuka pelajaran
2.
Menyajikan materi
3.
Menggunakan media dan metode
4.
Menggunakan alat peraga.
5.
Menggunakan bahasa yang komunikatif.
6.
Memotivasi siswa
7.
Mengorganisasi kegiatan
8.
Berinteraksi dengan siswa secara komunikatif
9.
Menyimpulkan pelajaran
10.
Memberikan umpan balik
11.
Melaksanakan penilaian
12.
Menggunakan waktu.
c. Kompetensi
Melaksanakan Penilaian Proses Belajar Mengajar
Depdiknas
(2004:9) mengemukakan kompetensi penilaian belajar peserta didik, meliputi:
1.
Mampu memilih soal berdasarkan tingkat kesukaran
2.
Mampu memilih soal berdasarkan tingkat pembeda
3.
Mampu memperbaiki soal yang tidak valid
4.
Mampu memeriksa jawab
5.
Mampu mengklasifikasi hasil-hasil penilaian
6.
Mampu mengolah dan menganalisis hasil penilaian
7.
Mampu membuat interpretasi kecenderungan hasil penilaian
8.
Mampu menentukan korelasi soal berdasarkan hasil penilaian
9.
Mampu mengidentifikasi tingkat variasi hasil penilaian
10.
Mampu menyimpulkan dari hasil penilaian secara jelas dan logis
11.
Mampu menyusun program tindak lanjut hasil penilaian
12.
Mengklasifikasi kemampuan siswa
13.
Mampu mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil penilaian
14.
Mampu melaksanakan tindak lanjut
15.
Mampu mengevaluasi hasil tindak lanjut
16.
Mampu menganalisis hasil evaluasi program tindak lanjut hasil penilaian.
2.
Kompetensi Kepribadian
Karakteristik
kepribadian yang berkaitan dengan keberhasilan guru dalam menggeluti profesinya
adalah meliputi fleksibilitas kognitif dan keterbukaan psikologis.
Fleksibilitas kognitif atau keluwesan ranah cipta merupakan kemampuan berpikir
yang diikuti dengan tindakan secara simultan dan memadai dalam situasi tertentu.
Guru yang fleksibel pada umumnya ditandai dengan adanya keterbukaan berpikir
dan beradaptasi. Selain itu, ia memiliki resistensi atau daya tahan terhadap
ketertutupan ranah cipta yang prematur dalam pengamatan dan pengenalan.
Dalam
Undang-undang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi kepribadian adalah
“kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta
menjadi teladan peserta didik”.
Gumelar
dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher
Education, mengemukakan kompetensi pribadi meliputi:
1.
Pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama
2.
Pengetahuan tentang budaya dan tradisi
3.
Pengetahuan tentang inti demokrasi
4.
Pengetahuan tentang estetika
5.
Memiliki apresiasi dan kesadaran social
6.
Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan
7.
Setia terhadap harkat dan martabat manusia.
Johnson
sebagaimana dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan kemampuan personal guru,
mencakup:
1.
Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan
terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur-unsurnya
2.
Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh
seorang guru
3.
Kepribadian, nilai, sikap hidup ditampilkan dalam upaya untuk menjadikan
dirinya sebagai panutan dan teladan bagi para siswanya.
3.
Kompetensi Profesional
Menurut
Undang-undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi profesional
adalah “kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam”.
Gumelar
dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher
Education, mengemukakan kompetensi profesional guru mencakup kemampuan dalam
hal:
1.
Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofis, psikologis,
dan sebagainya
2.
Mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai dengan tingkat perkembangan
perilaku peserta didik
3.
Mampu menangani mata pelajaran atau bidang studi yang ditugaskan kepadanya
4.
Mengerti dan dapat menerapkan metode mengajar yang sesuai
5.
Mampu menggunakan berbagai alat pelajaran dan media serta fasilitas belajar
lain
6.
Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pengajaran
7.
Mampu melaksanakan evaluasi belajar
8.
Mampu menumbuhkan motivasi peserta didik.
Depdiknas
(2004:9) mengemukakan kompetensi profesional meliputi:
1.
Pengembangan profesi meliputi:
a.
Mengikuti informasi perkembangan iptek yang mendukung profesi melalui berbagai
kegiatan ilmiah
b.
Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah
c.
Mengembangkan berbagai model pembelajaran
d.
Menulis makalah
e.
Menulis/menyusun diktat pelajaran
f.
Menulis buku pelajaran
g.
Menulis modul
h.
Menulis karya ilmiah
i.
Melakukan penelitian ilmiah (action research)
j.
Menemukan teknologi tepat guna
k.
Membuat alat peraga/media
l.
Menciptakan karya seni
m.
Mengikuti pelatihan terakreditasi
n.
Mengikuti pendidikan kualifikasi
o.
Mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum.
2.
Pemahaman wawasan meliputi:
a.
Memahami visi dan misi
b.
Memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran
c.
Memahami konsep pendidikan dasar dan menengah
d.
Memahami fungsi sekolah
e.
Mengidentifikasi permasalahan umum pendidikan dalam hal proses dan hasil
belajar
f.
Membangun sistem yang menunjukkan keterkaitan pendidikan dan luar sekolah.
3.
Penguasaan bahan kajian akademik meliputi:
a.
Memahami struktur pengetahuan
b.
Menguasai substansi materi
c.
Menguasai substansi kekuasaan sesuai dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan
siswa.
4.Kompetensi
Sosial
Guru
yang efektif adalah guru yang mampu membawa siswanya dengan berhasil mencapai
tujuan pengajaran. Mengajar di depan kelas merupakan perwujudan interaksi dalam
proses komunikasi. Menurut Undang-undang Guru dan Dosen kompetensi sosial
adalah “kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan
efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar”.
Gumelar
dan Dahyat (2002:127) merujuk pada pendapat Asian Institut for Teacher
Education, menjelaskan kompetensi sosial guru adalah salah satu daya atau
kemampuan guru untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat
yang baik serta kemampuan untuk mendidik, membimbing masyarakat dalam
menghadapi kehidupan di masa yang akan datang. Untuk dapat melaksanakan peran
sosial kemasyarakatan, guru harus memiliki kompetensi:
1.
Aspek normatif kependidikan, yaitu untuk menjadi guru yang baik tidak cukup
digantungkan kepada bakat, kecerdasan, dan kecakapan saja, tetapi juga harus
beritikad baik sehingga hal ini bertautan dengan norma yang dijadikan landasan
dalam melaksanakan tugasnya
2.
Pertimbangan sebelum memilih jabatan guru
3.
Mempunyai program yang menjurus untuk meningkatkan kemajuan masyarakat dan
kemajuan pendidikan.
Johnson
sebagaimana dikutip Anwar (2004:63) mengemukakan kemampuan sosial mencakup
kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar
pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Arikunto (1993:239) mengemukakan
kompetensi sosial mengharuskan guru memiliki kemampuan komunikasi sosial baik
dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha, bahkan
dengan anggota masyarakat.
Berdasarkan
uraian di atas, kompetensi sosial guru tercermin melalui indikator:
1.
Interaksi guru dengan siswa
2.
Interaksi guru dengan kepala sekolah
3.
Interaksi guru dengan rekan kerja
4.
Interaksi guru dengan orang tua siswa
5.
Interaksi guru dengan masyarakat.
3.
ORGANISASI DAN KODE ETIK GURU
1.
PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
PGRI
didirikan di Surakarta pada tanggal 25 November 1945. Salah satu tujuan PGRI
adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta
meningkatkan kesejahteraan mereka.
Empat
misi utama PGRI yaitu:
a.
Misi politis/ideologis
b.
Misi persatuan/organisatoris
c.
Misi profesi
d.
Misi kesejahteraan
2.
MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran)
MGMP
didirikan atas anjuran pejabat-pejabat pada Departemen Pendidikan Nasional.
MGMP bertujuan untuk meningkatkan mutu atau profesionalisasi dari guru dalam
kelompoknya masing-masing.
3.
ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia)
ISPI
mempunyai divisi-divisi, antara lain:
a.
Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN)
b.
Himpunan Sarjana Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN)
c.
Himpunan Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia (HSPBI)
1. Pengertian
Kode Etik
Kode
etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota
profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat.
Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang
bagaimana mereka melaksanakan profesinya, dan larangan-larangan, yaitu
ketentuan-ketentuan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh diperbuat oleh
mereka, tidak saja dalam menjalankan tugas profesi mereka, melainkan juga
menyangkut tingkah laku mereka pada umumnya dalam pergaulan sehari-hari di
masyarakat.
2. Tujuan
Kode Etik
Tujuan
adanya kode etik adalah :
a.
Untuk menjunjung tinggi martabat profesi
b.
Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya
c.
Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
d.
Untuk meningkatkan mutu profesi
e.
Untk meningkatkan mutu organisasi profesi
3. Sanksi
Pelanggaran Kode Etik
Barang
siapa yang melanggar kode etik, maka ia akan mendapat celaan dari
rekan-rekannya, dan sanksi yang dianggap terberat adalah si pelanggar
dikeluarkan dari organisasi profesi.
4. Kode
Etik Guru Indonesia
Guru
Indonesia memedomani dasar-dasar sebagai berikut:
a.
Guru berbakti membimbing para peserta didik untuk membentuk manusia seutuhnya
yang berjiwa pancasila
b.
Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional
c.
Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan
d.
Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar-mengajar
e.
Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitar untuk
membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap pendidikan
f.
Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesi
g.
Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
sosial
h.
Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana penunjang dan pengabdian
i.
Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
4.
SIKAP PROFESIONAL GURU
1.
Sikap Pada Peraturan
Pada
butir sembilan Kode Etik Guru Indonsia disebutkan bahwa : ” Guru melaksanakan
segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan” (PGRI,1973). Setiap
Guru di Indonesia wajib tunduk dan taat terhadap kebijaksanaan dan peraturan
yang ditetapkan dalam bidang pendidikan, baik yang dikeluarkan oleh Depdikbud
maupun departemen lainnya yang berwenang mengatur pendidikan. Kode Etik Guru
Indonesia memiliki peranan penting agar hal ini dapat terlaksana.
2.
Sikap Terhadap Organisasi Profesi
Dalam
UU. No 14 Tahun 2005 pasal 7.1.i disebutkan bahwa ” guru harus memiliki
organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru.” Pasal 41.3 menyebutkan ” Guru wajib menjadi
anggota organisasi profesi” Ini berarti setiap guru di Indonesia harus
tergabung dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai wadah usaha untuk
membawakan misi dan memantapkan profesi guru. Dalam Kode Etik Guru Indonesia
butir delapan disebutkan : Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan
mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian. Ini makin
menegaskan bahwa setiap guru di Indonesia harus tergabung dalam PGRI dan
berkewajiban serta bertanggung jawab untuk menjalankan, membina, memelihara dan
memajukan PGRI sebagai organisasi profesi. Baik sebagai pengurus ataupun
sebagai anggota. Peningkatan mutu profesi dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti penataran, lokakarya, pendidikan lanjutan, pendidikan dalam jabatan,
studi perbandingan dan berbagai kegiatan akademik lainnya.
3.
Sikap Terhadap Teman Sejawat
Dalam
ayat Kode Etik Guru disebutkan bahwa ” Guru memelihara hubungan seprofesi,
semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial.” Ini berarti bahwa:
1.
Guru hendaknya menciptakan dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan
kerjanya.
2.
Guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya.
4.
Sikap Terhadap Anak Didik
Dalam
Kode Etik Guru Indonesia disebutkan : ”Guru berbakti membimbing peserta didik
untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya berjiwa Pancasila”. Dasar ini
mengandung beberapa prinsip yang harus dipahami seorang guru dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari, yakni: tujuan pendidika nasional, prinsip membimbing, dan
prinsip pembentukan manusia Indonesia yang seutuhnya.
Prinsip
manusia seutuhnya dalam kode etik ini memandang manusia sebagai kesatuan yang
bulat, utuh baik jasmani maupun rohani, tidak hanya berilmu tinggi tetapi juga
bermoral tinggi pula. Dalam mendidik guru tidak hanya mengutamakan aspek
intelektual saja, tetapi juga harus memperhatikan perkembangan seluruh pribadi
peserta didik, baik jasmani, rohani, sosial, maupun yang lainnya sesuai dengan
hakikat pendidikan.
5.
Sikap Tempat Kerja
Dalam
kode etik dituliskan: ”Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang
menunjang berhasilnya proses belajar mengajar.” Oleh sebab itu guru harus aktif
mengusahakan suasana baik itu dengan berbagai cara, baik dengan penggunaan
metode yang sesuai, maupun dengan penyediaan alat belajar yang cukup, serta
pengaturan organisasi kelas yang mantap, ataupun pendekatan yang lainnya yang
diperlukan.
Selain
itu untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran guru juga harus mampu
menciptakan hubungan yang harmonis antar sesama perangkat sekolah, orang tua
siswa dan juga masyarakat. Hal ini dapat diwujudkan dengan mengundang orang tua
sewaktu pengambilan rapor, membentuk BP3 dan lain- lain.
6.
Sikap Terhadap Pemimpin
Sebagai
salah seorang anggota organisasi, baik organisasi guru maupun yang lebih besar,
guru akan selalu berada dalam bimbingan dan pengawasan pihak atasan. Dari
organisasi guru, ada strata kepemimpinan mulai dari cabang, daerah, sampai
kepusat. Begitu juga sebagai anggota keluarga besar depdikbud, ada pembagian pengawasan
mulai dari kepala sekolah, kakandep, dan seterusnya sampai kementeri pendidikan
dan kebudayaan. Kerja sama juga dapat diberikan dalam bentuk usulan dan masahan
kritik yang membangun danemi peencapaian tujuan yang telah digariskan bersama
dan kemajuan organisasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan sikap seorang guru
terhadap pemimpin harus positif, dan loyal terhadap pimpinan.
7.
Sikap Terhadap pekerjaan
Dalam
Undang-Undang No.14 Tahun 2005 pasal 7 ayat 1, tentang guru dan dosen,
disebutkan profesi guru dan dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang
dilaksanakan berdasarkan prinsip :
a.
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme
b.
Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan
akhlak mulia
Hal
ini berarti seorang guru sebagai pendidik harus benar-benar berkomimen dalam
memajukan pendidikan. Guru harus mampu melaksanakan tugasnya dan melayani
pesrta didik dengan baik. Agar dapat memberikan layanan yang memuaskan
masyarakat, guru harus selalu dapat menyesuaikan kemampuan dengan keinginan
masyarakat, dalam hal ini peserta didik dan para orang tuanya. Keinginan dan
permintaan ini selalu berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat yang
biasanya dipengaruhi oleh perkembangan ilmu dan teknologi. Oleh karenanya guru
selalu dituntut untuk secara terus-menerus meningkatkan dan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya.
Berdasarkan
pasal 7 ayat 1, disebutkan guru sebagai tenaga pendidik memiliki kesempatan
untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar
sepangjang hayat. Untuk meningkatkan mutu profesi, guru dapat melakukan secara
formal maupun informal. Secara formal, guru dapat mengikuti berbagai pendidikan
lanjutan atau kursus yang sesuai dengan bidang tugas, keinginan dan waktunya.
Pada
umumnya, bagi guru yang telah berstatus sebagai PNS, pemerintah memberikan
dukungan anggaran yang digunakan untuk peningkatkan kualifikasi akademik dan
sertifikasi pendidik bagi guru ( Pasal 13 Ayat 1 ). Secara informal, guru dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui media massa ataupun membaca
buku teks dan pengetahuan lainnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)