A. Penegertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan
dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan
proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu
atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat,
gagasan ,alat dan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang
berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada
individu siswa.
Konsep
diri meliputi konsep tentang diri, orang lain, pendapat orang lain tentan diri,
tujuan (harapan, kepercayaan diri) serta
menyesuaikan diri dengan norma yang berlaku dilingkungan dan masyarakat.
(prayitno, 1987).
Kegiatan
bimbingan dan konseling disekolah ditetapkan adanya 4 bidang bimbingan dan
konseling. Keempat biadang tersebut adalah :
1.Bidang
bimbingan pribadi; membantu individu menilai kecakapan, minat bakat, dan
karakteristik kepribadian diri sendiri untuk mengembangkan diri secara
realistik.
2.Bidang
bimbingan sosial; membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan
sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial
yang lebih luas.
3.Bidang
bimbingan belajar; membantu individu dalam kegiatan dalam rangka mengikuti
jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai kecakapan
atau keterampilan tertentu.
4.Bidang
bimbingan karier; membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan serta
mengambil keputusan berkenaan dengan karier tertentu, baik karier di masa depan
maupun karier yang sedang dijalaninya
Untuk
melaksanakan keempat bidang tersebut ada tujuh layanan yang diberikan kepada
siswa menurut prayitno antara lain :
1.Layanan
orientasi
Layanan
ini bertujuan untuk memberikan pemahaman penyesuaian diri siswa terhadap
lingkungan sekolah dan atau koponen pendidikan lainnya yang baru dimasuki
siswa.
2.Layanan
informasi
Layananini
bertujuan untuk membekali siswa dengan berbagai hal yang bergunauntuk mengenal
diri, dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai siswa, anggota
keluarga dan masyarakat.
3.Layanan
penempatan dan penyaluran
Layanan
ini bertujuan untuk memberikan layanan tentang berbgai hal seperti kemampuan,
bakat dan minat siswa yang belum tersalurkan secara tepat.
4.Layanan
pembelajaran
Layanan
ini bertujuan untuk memungkinkan siswa memahami dan mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar yang baik, keterampilan dan materi belajar yang cocok dengan
kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemampuan yang berguna untuk
kehidupan dan pekembangannya.
5.Layanan
konseling perorangan
Layanan
ini dapat dipecahkan dalam berbagai masalah siswa dan dapat dilaksanakan untuk
segenap masalah siswa secara perorangan.
6.Layanan
bimbingan kelompok
Layanan
ini memugkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh bahan dari nara sumber
yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari baik secara individu, keluarga dan
masyarakat.
7.Layanan
konseling kelompok
Layanan
ini siswa memperoleh kesempatan untuk membahas dan menuntaskan masalah melalui
dinamika kelompok.
Agar
terlaksananya kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik disekolah diperlukan
kegiatan pendukung dalam kaitannya dengan kegiatan bimbingan dan konseling,
menurut prayitno (1997) adalah :
Aplikasi
intrumen bimbingan dan konseling
Konferensi
kasus
Kunjungan
rumah
Alih
tangan kasus.
B. Latar Belakang Perlunya BImbingan Dan
Konseling Dalam Pendidikan
Berikut
akan dikemukakan beragai latar belakang perunya bimbingan dan konseling dalam
pendidikan.
a.Latar
belakang social budaya
Perkembangan
dan perubahan social budaya sangat cepat terjadi dalam kehidupan manusia saat
ini, terutama dengan adanya era globalisasi. Perkembangan dan perubahan
tersebut akan mengakibtkan bertambahnya jenis pekerjaan, pendidikan, dan pola
yang dituntut untuk mengisi kehidupan tersebut.
b. Latar belakang pendidikan
Sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang penting dalam usaha
mendewasakan siswa. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar ada tiga bidang
pendidikan yang satu sama lain saling berkaitan
1.Bidang
pengajaran dan kurikulum
2.Bidang
administrasi dan kepemimpinan
3.Bidang
layanan bantuan
c.Latar
belakang psikologis
Latar
belakang dari segi psikologis menyangkut masalah perkembangan individu,
perbedaan individu, kebutuhan individupenyesuaian diri serta masalah belajar.
Masalah psikologis siswa dapat berupa:
1.Masalah
perkembangan individu
Pada
masalah ini siswa diharapkan dapat memberikan bimbingan dan arahan dalam proses
perkembangan mereka.
2.Masalah
perbedaan individu
Disekolah
siswa dibentuk oleh lingkungan guru dan materi pelajaran yang sama, akan tetapi
hasilnya berbeda, ada siswa yang cepat, lambat,
dan malas dalam belajar, kentyataan ini menunjukkan pelayanan bimbingan
dan konseling diperlukan, sebab melalui kegiatan bimbingan dan konseling
perbedaan individu merupakan faktor layanan.
3.Masalah
penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku
Penyesuaian
diri merupakan kelanjutan perubahan individu. Bila individu dapt memenuhi
kebutuhan tersebut dan ditunjang oleh lingkungan yang konduksif maka individu
dapatmenyesuaikan diri tanpa mengalami masalah.
4.Masalah
belajar
Individu
yang sedang belajar dipngaruhi oleh berbagai faktor, baik yang berasal dalam
diri ataupun luardiri mereka. Faktor dalam maupun luar individu dapat
menimbulkan masalah belajar bagi siswa.
C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Tujuan
bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu dalam
mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif
dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita
dengan kemampuan yang ada.
Tujuan
bimbingan dan konseling mencakup
a.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk kepentingan sekolah
b.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk siswa
c.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk guru
d.Tujuan
bimbingan dan konseling untuk orang tua siswa
e.Tujuan
bimbingan dan konseling
D. Fungsi Bimbingan dan Konseling
1.Fungsi
pemahaman
Fungsi
ini merupakan landasan dari kegiatan bimbingan dan konseling
2.Fungsi
pencegahan
Yaitu
pelayanan bimbingan dan konseling dapat dimanfaatkan untuk menghindari individu
dari permasalahan-permasalahan yang mungkin akan menimpan individu tersebut,
yang identik dengan slogan kesehatan “mencegah lebih baik dari pada mengobati.
3.Fungsi
pengentasan
Yaitu
pelayanan yan dimanfaatkan untuk membantu individu terlepasa dari masalah yang
dihadapinya
4.Fungsi
pemeliharaan dan pengembangan
Yaitu
pelayanan yang dapat dimanfaatkan untuk memelihara dan mengembangkan segala
yang baik yang ada pada diri individu, baik berupa potensi sebagai bawaan
ataupun hasil perkembangan yang diperoleh dari belajar.
5.Fungsi
advokasi
Yaitu
pelayanan bimbingan yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan pada individu, terhadap tindakan yang tidak
adil yang dikenakan kepada mereka, terutama perlindungan terhadap hak
pendidikan anak.
E. Prinsip-prinsip Bimbingan Dan Konseling
a.Prinsip-prinsip
umum
1.Sikap
dan tingkah laku individu terbentuk dari aspek kepribadian yang unuk dan ruet
2.Pegenalan
dan pemahaman tentang perbedaan merupakan suatu keharusan
3.Bimbingan
diusahakan untuk dapt mengarahkan individu untuk menolong diri sendiri
4.Bimbingan
terpusat pada individu siswa
b.
Prinsip khusus yang berhubungan dengan siswa
1.Pelayan
ditunjukkan untuk seluruh siwa
2.Ada
kriteria tertentu untuk menentukan perioritas
3.Program
bimbingan harus berpusat pada siswa
c.
Prinsip yang berhubungan dengan guru pebimbing
1.Guru
pebimbing harus mampu melakukan tujuan sesuai dengan kemampuan
2.Guru
pebimbing hendaklah dipelihara atas
dasar kualifikasi pendidikan, kepribadian, pengalaman dan kemapuan
3.Guru
pebimbing harus dapat kesempatan untuk megembangkan dirinya serta keahlian
melalui latihan dan penataran.
d.Prinsip-prinsip
yang berhubungan dengan organisasi dan admnistrasi bimbingan
1.Bimbingan
dilakukan secara berlanjut
2.Tersedianya
kartu pelayan pribadi
3.Program
disesuaikan dengan program sekolah
F. Azas-Azas Bimbingan Dan Konseling
a.Asas
Kerahasiaan, yaitu segala sesuatu yang dibicarakan peserta didik kepada
pembimbing tidak boleh disampaikan kepada orang lain. Asas kerahasiaan
merupakan kunci keberhasilan Bimbingan dan Konseling karena akan mendasari
kepercayaan peserta didik kepada pembimbing.
b.Asas
Kesukarelaan, yaitu pelaksanaan Bimbingan dan Konseling berlangsung atas dasar
kesukarelaan dari kedua belah pihak, baik dari peserta didik maupun pembimbing.
c.Asas
Keterbukaan, yaitu Bimbingan dan Konseling dapat berhasil dengan baik jika
peserta didik yang bermasalah mau menyampaikan maslah yang dihadapi kepada
pembimbing dan pembimbing bersedia membantunya.
d.Asas
Kekinian, yaitu masalah yang ditangani oleh Bimbingan dan Konseling adalah
masalah sekarang walaupun ada kaitanya dengan masalah yang lampau dan yang akan
dating. Selain itu juga hendaknya pembimbing sesegerah mungkin menangani
masalah peserta didik.
e.Asas
Kemandirian, yaitu Bimbingan dan Konseling membantu agar peserta didik dapat
mandiri atau tidak tergantung baik kepada pembimbing atau orang lain.
f.Asas
Kegiatan, yaitu Bimbingan dan Konseling harus dapat membantu membangkitkan
peserta didik agar berusaha melakukan kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi.
g.Asas
Kedinamisan, yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat membantu terjadinya
perubahan yang lebih baikdan mampu kearah pembaruan pada diri peserta didik.
h.Asas
Keterpaduan, yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya dapat memadukan aspek
kepribadian peserta didik dan proses layanan yang dilakukan.
i.Asas
Kenormatifan, yaitu usaha Bimbingan dan Konseling harus sesuai dengan norma-norma
yang berlaku, baik norma agama, norma adapt, norma hokum atau Negara, norma
ilmu, dan norma kebiasan sehari-hari.
j.Asas
Keahlian, yaitu Bimbingan dan Konseling adalah layanan professional sehingga
perlu dilakukan oleh ahli yang khusus dididik untuk melakukan tugas ini.
k.Asas
Ali Tangan,Bila usaha yang dilakukan telah optimal tetapi belum berhasil atau
masalahnya diluar kewenangannya, maka penanganannya dapat dialihtangankan pihak
lain yang berwenang.
l.Asas
Tutwuri Handayani, yaitu Bimbingan dan Konseling hendaknya secara keseluruhan
dapat memberikan rasa aman, mengembangkan keteladanan, memberi rangsangan dan
dorongan serta kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk maju sesuai
dengan potensinya.
1 comments:
386cakep artikelnya, thanks sudah menyajikan artikel yang bagus
Post a Comment