Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Featured Posts

Wednesday, November 23, 2016

Jangan sampai cita2 pancasila menjadi duka lara!! Jangan pula gedung2 tinggi menjulang masyarakatnya jadi melajang oops melayang !!

#janganlupaberbahagia #suarakyat

Mereka membangun Indonesia agar maju dengan menggalang sepenuhnya kekuatan ditangan & bersama rakyat dengan artian Maju Berdaulat mempertahankan budaya luhur sarat kearifan lokal,.berbudi pekerti & rakyat terselamatkan.
Siapa yg tdk senang dipimpin sama pemerintahan berpaket lagi berkuota (Mr.Presiden beridekan brilian beristrikan pendiam & Ibukota negara dgn Mr.Gubernur yg lugas lagi tegas) menyongsong dgn gesit lagi gencar perubahan pembangunan infrastruktur jua ekonominya memanfaatkan investor papan atas,.yg akan mampu membuat Indonesia dengan Jakartanya menyaingi kota besar lagi maju di luar sana namun, para Mr. Lupa dgn cita2 yg dibangun berkonsepkan pancasila yg sarat kearifan lokal,.kita maju seharusnya ditangan kita sendiri yg akan membuat negara ini adidaya dan sangat berbeda dgn bangsa lain nantinya, bukan maju ditangan bangsa lain dengan cara instan yg scr perlahan akan merenggut urat nadi & membisukan budaya luhur kita. Negara maju, rakyat perlahan tersingkir dari pemukiman lagi pemikiran para elit. Kota maju,.masyarakat makin termarjinalkan lagi terasingkan oleh kaum borjuis. Harusnya semua kita jg lakukan terobosan utk meng-elitkan diri kita dgn kapasitas yg diperlukan bangsa maju agar tak termarjinalkan akibat ketidakberdayaan. Nah, rakyat tentu butuh kehadiran Negara dgn kebijakan & program jitunya  haii Mr.  bukan bermain api didalam sekam.


Ya inilah gambaran hari ini:
Berlagu intelek otak jelek..
Gaya eksekutif pemikiran primitif..
Ngaku Akademisi otak basi..
Label buya pemikiran kadaluarsa..Aparatur negara bukannya melayani negara tp mau2nya jadi budak peguasa..
Rakyat jelata cuma kerja adudomba, fitnah di sosial media setiap masa..

Tuesday, December 22, 2015

Inilah Waktu


Waktu,. mengubah semua hal, kecuali kita. Kita mungkin menua dengan berjalanannya waktu, tetapi belum tentu membijak. Kita-lah yang harus mengubah diri kita sendiri.

Membinasakan Dunia Pertanian = Membunuh Kedaulatan Rakyat




Semua bahan kimia yang digunakan dalam pertanian berakar pada perang. Pabrik pupuk dikembangkan dan pabrik bahan peledak yang kehilangan pasar setelah perang berakhir. Pestisida awalnya digunakan sebagai gas saraf di kamp kosentrasi (dikenal sebagai Zyklon B, pestisida berbasis sianida). Agent orange (dioksin) yang dipakai dalam perang Vietnam  menjadi herbesida. Apa yang dikerjakan dalam peran membunuh, bukan ?

Pertanianpun dibunuh dengan bahan-bahan kimia, membunuh serangga, kupu-kupu, jasad renik dan lain-lain. Sekitar 75 % penyerbuk alami musnah. Semua racunnnya memasuki tubuh, membunuh manusia dengan kanker, semakin banyak kasus  autisme pada anak dan  alzheimer pada lanjut usia.  GMO yang konon tahan serangga, penyakit, pestisida buatan , dan memberi sumbangan besar pada dunia yang makin lapar sebenarnya merusak jaringan alamiah kehidupan, mengancam keragaman hayati, lingkungan dan membahayakan kesehatan .

Vandana Shiva PhD penerima  The  Right Livelihood Award atau penghargaan nobel alternatif 1993 asal India serta menerima 20  penghargaan internasional lainnya. (Kompas Minggu, 12 Oktober 2014. Dia menyebut : benih, keragaman hayati, dan kemerdekaan adalah satu tarikan nafas. Rezim paten dan dominasi atas benih yang memperlakuan pangan sebagai penimbun kapital adalah penjajahan baru yang menyasar kedaulatan dan kemerdekaan negara-bangsa.

Faktanya di Indonesia bahan kimia beracun dibisniskan secara legal oleh pemerintah sejak orde baru. Disengaja atau tidak bisnis ini adalah bisnis narkoba besar-besaran secara legal yang berakibat membunuh dunia pertanian,  membunuh kedaulatan petani dan membunuh manusia Indonesia. Inilah tantangan berat kita untuk melawan kezaliman. Kita (rakyat) telah dizalimi sekian puluh tahun. Mari kita berhenti menzalimi diri kita sendiri. Zalim kepada diri sendiri adalah kejahatan kemanusiaan terbesar di abad ini.