Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Saturday, May 25, 2013

5 Fakta Tentang Ka'bah Menurut Sains


Tentunya anda sekalian yang Muslim sudah tahu dengan pasti apa itu Ka’bah. Selain tempat ibadah, ternyata Ka’bah memiliki fakta lain dilihat dari sudut pandang sains. Berikut 5 faktanya.


1. Ka’bah mengeluarkan sinar radiasi
Planet bumi mengeluarkan semacam radiasi, yang kemudian diketahui sebagai medan magnet, dan akhirnya diketahui kalau radiasi tersebut berpusat di kota Mekkah, tempat di mana Ka’bah berada. Yang lebih mengejutkan, radiasi tersebut ternyata bersifat infinite (tidak berujung). Hal ini terbukti ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih tetap terlihat. Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

2. Ka’bah merupakan Zero Magnetism Area
Di tengah-tengah kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, yang artinya apabila seseorang mengeluarkan kompas di area itu, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub. Itulah sebabnya jika seseorang tinggal di Mekkah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi.

3. Ka’bah memiliki tekanan gravitasi tinggi
Ka’bah dan sekitarnya merupakan sebuah area dengan gaya gravitasi yang tinggi. Ini menyebabkan satelit, frekuensi radio ataupun peralatan teknologi lainnya tidak dapat mengetahui isi di dalam Ka’bah. Selain itu, tekanan gravitasi tinggi juga menyebabkan kadar garam dan aliran sungai bawah tanah menjadi tinggi. Inilah yang menyebabkan salat di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tanpa atap di atasnya.

4. Ka’bah merupakan tempat ibadah tertua
Pembangunan Ka’bah telah dilakukan sejak zaman Nabi Adam AS. Ada pula sumber yang menyebutkan, Ka’bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam AS diturunkan karena sudah dipergunakan oleh para malaikat untuk tawwaf dan ibadah. Pembangunannya pun memerlukan waktu yang lama karena dilakukan dari masa ke masa.

5. Ka’bah memancarkan energi positif
Ka’bah dijadikan sebagai kiblat salat oleh orang Muslim di seluruh dunia, dan orang yang sedang salat dikatakan memancarkan energi positif. Dapat Anda bayangkan energi positif yang terpusat di Ka’bah karena seluruh energi positif yang berasal dari seluruh dunia berkumpul di Ka’bah. Memandang Ka’bah dengan ikhlas akan mendatangkan ketenangan jiwa. Aturan untuk tidak mengenakan topi atau kepala saat beribadah haji juga memiliki banyak manfaat. Rambut yang ada di tubuh manusia dapat berfungsi sebagai antena untuk menerima energi postif yang dipancarkan Ka’bah.

Friday, May 24, 2013

IQ Tinggi Ternyata Hanya Menyaring Informasi Yang Tidak Penting

Orang-orang dengan tingkat inteljensia yang tinggi ternyata tidak dapat menangkap pergerakan obyek besar sebagai latar belakang penglihatan. Otak orang dengan tingkat intelijensia yang tinggi ternyata hanya menyaring informasi yang tidak penting. 
"Sebaliknya, orang dengan tingkat intelijensia yang tinggi sangat baik dalam mendeteksi objek bergerak yang kecil," ujar Michael Melnick, Peneliti dari University of Rochester, Amerika Serikat kepada situs BBC Health, Jumat, 24 Mei 2013.


Penelitian ini dilakukan terhadap 53 orang yang dibersi tes visual sederhana. Mereka diminta menonton klip video pendek hitam putih, melalui layar komputer. Beberapa gambar berukuran kecil dan hanya mengisi sebagian kecil di tengah layar. Sementara gambar lainnya besar dan mengisi seluruh layar.


Dalam tes ini, peserta diminta mengidentifikasi ke mana arah panah pada komputer menuju. "Apakah melayang ke kiri atau ke kanan," ujar Melnick. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang dengan tingkat intelijensia yang tinggi, cepat dalam memperhatikan gerakan panah, ktika gambar kecil diputar. "Namun mereka sangat lambat memperhatikan pergerakan panah pada gambar yang besar," tambah Melnick.


Para peneliti menjelaskan, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, gerakan - gerakan besar di belakang layar kurang begitu penting dibandingkan objek bergerak berukuran kecil yang bergerak di depan mata. Peneliti mencontohkan memperhatikan objek kecil pada kehidupan sehari-hari adalah mengendarai mobil, berjalan menyusuri lorong atau menggerakan mata.


Meski begitu, mengabaikan pergerakan objek besar sebagai latar belakang penglihatan bukan satu-satunya cara untuk menentukan kadar kecerdasan seseorang. "Sebab intelijensia adalah susunan yang selalu berubah, Anda tidak dapat mendeteksinya hanya melalui satu sisi otak," ujar Peneliti lainnya, Duje Tadin.


Tingkat kecerdasan dan intelijensia seseorang diyakini oleh seluruh peneliti sebagai bagian proses dari dalam otak yang menekankan pergerakan latar belakang penglihatan. "Dengan ditemukannya jalur kecerdasan dalam otak ini, kedepannya dapat dibedakan proses kimiawi yang terjadi dalam syaraf, terutama pada orang -prang dengan tingkat kecerdasan yang tinggi," tambah Tadin.

TEMPO.CO